Menjelajahi 5 Pantai di Gunung Kidul yang Eksotis

Selama ini Kabupaten Gunung Kidul, dicap sebagai daerah yang kering, tandus, dan gersang. Anggapan ini memang tidak bisa disalahkan, karena memang “dari sananya” (baca: secara geografis) sebagian besar tanah di Gunung Kidul terdiri dari batu kapur. Namun, dibalik kegersangan itu tadi, Kabupaten yang terletak di sebelah Tenggara Yogyakarta ini menyimpan banyak sekali potensi wisata yang menarik, yang satu di antaranya adalah wisata pantai.


Hebatnya, wisata pantai yang berada di Gunung Kidul tidak hanya satu atau dua pantai saja yang bisa kita kunjungi, melainkan lebih dari 45 pantai! Menariknya lagi, di antara sekian banyak pantai tersebut, ada beberapa pantai yang jaraknya saling berdekatan satu sama lain, sehingga sekali datang kita bisa menyambangi beberapa pantai sekaligus. Hal inilah yang saya lakukan ketika saya berkunjung ke Gunung Kidul untuk kedua kalinya, beberapa waktu yang lalu.
 
Rute dan Waktu Perjalanan ke Pantai Gunung Kidul
Berhubung minimnya sarana transportasi untuk menuju ke pantai-pantai di Gunung Kidul, maka sangat dianjurkan untuk menggunakan kendaraan pribadi saat berkunjung ke sana, entah itu sepeda motor atau mobil. Jika kita datang dari arah kota Jogja, waktu yang dibutuhkan sekitar 2,5 jam perjalanan melalui jalan Wonosari. Sementara jika kita datang dari arah kota Solo, waktu yang dibutuhkan sekitar 3 jam perjalanan melalui jalan Piyungan (Candi Prambanan). Selama di perjalanan, Anda akan disuguhi dengan hutan, tikungan, hamparan ladang, dan batu-batu di bebukitan yang menakjubkan.
 
Pantai Sepanjang
Pantai pertama yang saya singgahi adalah pantai Sepanjang. Untuk masuk ke pantai ini dibutuhkan nyali lebih. Pasalnya jika dilihat dari jalan raya, tempat ini kurang meyakinkan alias sedikit menakutkan. Selain sepi, tempat ini juga tidak didukung dengan sarana prasarana yang memadai. Jalan masuknya saja belum diaspal sama sekali alias masih berupa batu-batu besar dan tajam.
 
Tapi percayalah, setelah bisa melewati cobaan tadi, kita akan dibayar dengan kepuasan yang tidak ternilai. Dilihat dari keadaan fisiknya, pantai ini terbilang masih perawan. Pantai ini memiliki pasir putih yang bagus, batu-batu karang, dan terdapat banyak gubuk-gubuk kayu untuk memarkirkan kendaraan. Di sini suasana alamnya sangat terasa sekali. Suara deburan ombak dan hembusan angin yang sepoi-sepoi akan membuat kita ingin berlama-lama di sini.
 
Pantai Drini
Habis dari pantai Sepanjang, saya langsung meluncur ke pantai Drini yang jaraknya cukup dekat dari pantai sebelumnya. Untuk memasuki pantai Drini ini, ada dua jalan masuk yang bisa kita pilih. Jalan masuk yang pertama, tempatnya kurang asyik sebab di sini ada TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang baunya sangat menyengat. Saya sendiri memilih lewat jalan masuk kedua. Agak jauh sih sebenarnya dari jalan raya, tapi suasananya lebih nyaman dari pada jalan masuk yang pertama. Tempat parkirnya juga dikelola dengan baik.
 
Pantai Drini lokasinya menyatu dengan penduduk sekitar. Jadi di sini ada masjid, warung, dan rumah-rumah penduduk. Pemandangannya terbilang lumayan. Ada bukit tinggi yang bisa kita naiki melalui tangga permanen yang sudah disediakan. Namun sayang, saya tidak sempat naik ke bukit ini, lantaran terbentur waktu. Bicara soal pasirnya, sebagian pasir pantainya dipakai oleh nelayan untuk menjemur rumput laut. Tapi sebagian lagi yang jaraknya agak berjauhan, pasirnya cukup bagus. Warnanya masih putih bersih. Tempat ini bagus untuk mengambil foto dengan background bukit.
 
Pantai Krakal
Pantai ketiga yang saya kunjungi adalah pantai Krakal. Pantai ini memiliki bibir pantai yang sangat panjang. Dari tempat parkir kita bisa memilih menyusuri bibir pantai yang sebelah kiri atau kanan. Jika dilihat dari jumlah pengunjungnya, saya perhatikan bibir pantai sebelah kanan jauh lebih ramai ketimbang sebelah kiri.
 
Kalau ditanya apa sebabnya, saya sendiri juga kurang tahu. Tapi yang jelas, di bibir pantai sebelah kanan terdapat karang besar yang bisa dipakai untuk hunting foto dan berteduh. Selain itu, bagi yang ingin berenang atau sekadar bermain-main dengan air, di sekitar karang juga bisa dimanfaatkan karena memiliki air yang dangkal. Bicara soal makanan atau minuman ringan, tidak perlu khawatir, karena di sepanjang bibir pantai sebelah kanan terdapat banyak pedagang yang menjajakan dagangannya di gubuk-gubuk kayu.
 
Pantai Kukup
Dari 3 pantai yang sudah saya kunjungi, hanya pantai Kukup yang berbeda secara fisik dari pantai-pantai sebelumnya. Di pantai yang jaraknya berdekatan dengan pantai Krakal ini, terdapat banyak pohon yang tumbuh di atas pasir. Pohon-pohon ini tidak tumbuh secara alami, tetapi memang sengaja ditanam sebagai taman pantai untuk meredam udara pantai yang panas.
 
Keunikan lainnya, di sini terdapat beberapa gubuk sederhana tapi terkesan cantik yang dibuat untuk berteduh. Gubuk-gubuk beratap jerami ini benar-benar dibuat khusus untuk para pengunjung yang datang. Jadi, bukan milik para pedagang seperti pada pantai-pantai sebelumnya, di mana kalau kita pengin berteduh berarti kita harus membeli dagangannya juga, kecuali kalau kita tidak punya rasa malu ;)
 
Pantai Baron
Pantai terakhir yang saya kunjungi adalah Baron. Pantai ini boleh dibilang pantai teramai di antara pantai-pantai lainnya di Gunung Kidul. Baik ramai dari nelayannya, pengunjungnya, maupun pedagangnya. Saya sendiri sebenarnya kurang sreg, pergi ke pantai yang sudah dibanjiri pengunjung seperti ini. Alasannya, ya apalagi kalau bukan soal kenyamanan dan kebersihannya. Lha terus kenapa pergi ke sini? Tujuan saya datang ke sini, sedari awal memang tidak ingin menikmati pantainya yang sudah saya bayangkan kesemrawutannya, tetapi hanya sekadar mampir untuk makan siang saja.
 
Berhubung perut sudah keroncongan, sesampainya di sini saya langsung mencari tempat makan yang menyediakan sea food. Meskipun di sini tidak semua jenis sea food tersedia, namun semuanya masih fresh karena diperoleh dari tangan nelayannya langsung. Selesai makan siang dengan menu ikan hiu dan kakap, saya langsung memutuskan untuk pulang.
 
Dari semua pantai yang saya kunjungi tersebut, hanya pantai Baron dan Krakal saja yang dimintai karcis masuk, yang besarnya tidak lebih dari Rp10.000 per orang. Sedangkan pantai lainnya gratis alias hanya bayar untuk parkir kendaraan saja. Secara keseluruhan saya sangat puas mengunjungi pantai-pantai di Gunung Kidul, karena selain pantainya cantik, kita juga bisa menikmati beberapa pantai sekaligus dalam sekali perjalanan sehingga lebih hemat.
 
Tips Wisata Pantai Gunung Kidul
Terakhir, ada beberapa tips dari saya jika Anda ingin berkunjung ke pantai-pantai di Gunung Kidul suatu saat nanti. Apa saja itu? Berikut poin-poin penting yang perlu Anda perhatikan.
  1. Jika Anda tidak berniat menginap di Gunung Kidul, usahakan sampai di pantai sepagi mungkin agar Anda dapat mengunjungi beberapa pantai sekaligus dalam sehari.
  2. Pastikan kendaraan Anda dalam keadaan fit karena hampir semua jalan yang dilalui membutuhkan performa mesin yang bagus.
  3. Penuhi bahan bakar kendaraan karena di sepanjang jalan sulit ditemukan penjual bensin apalagi pom bensin, terutama setelah keluar dari kota Gunung Kidul untuk menuju ke pantai.
  4. Berbekallah makanan dan minuman dari rumah karena ada beberapa pantai yang nyaris tidak ada pedagangnya.

Subscribe My Blog